El Nino berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “anak lelaki”.
Sejarahnya, pada abad ke-19 nelayan Peru menyadari terjadinya kondisi
menghangatnya suhu lautan yang tidak biasa di wilayah pantai Amerika
Selatan, dekat Ekuador dan meluas hingga perairan Peru. Hal ini terjadi
di sekitar musim Natal pada setiap tahun. Pada tahun-tahun normal, air
laut dalam yang bersuhu rendah dan kaya akan nutrisi bergerak naik ke
permukaan di wilayah dekat pantai. Kondisi ini dikenal dengan upwelling.
Upwelling ini menyebabkan daerah tersebut sebagai tempat berkumpulnya
jutaan plankton dan ikan. Ketika terjadi El Nino upwelling jadi melemah,
air hangat dengan kandungan nutrisi yang rendah menyebar di sepanjang
pantai sehingga panen para nelayan berkurang.
Gilbart Walker yang mengemukaan tentang El Nino dan sekarang dikenal
dengan Sirkulasi Walker yaitu sirkulasi angin Timur-Barat di atas
Perairan Pasifik Tropis. Sirkulasi ini timbul karena perbedaan
temperatur di atas perairan yang luas pada daerah tersebut.
*
Perairan sepanjang pantai China dan Jepang, atau Carolina Utara dan
Virginia, lebih hangat dibandingkan dengan perairan sepanjang pantai
Portugal dan California. Sedangkan perairan di sekitar wilayah Indonesia
lebih hangat daripada perairan di sekitar Peru, Chile dan Ekuador.
* Perbedaan temperatur lautan di arah Timur – Barat ini menyebabkan
perbedaan tekanan udara permukaan di antara tempat – tempat tersebut.
* Udara bergerak naik di wilayah lautan yang lebih hangat dan
bergerak turun di di wilayah lautan yang lebih dingin. Dan itu
menyebabkan aliran udara di lapisan permukaan bergerak dari Timur ke
Barat. Inilah yang kemudian disebut dengan angin Pasat Timuran.
2. Kondisi Normal
Pada
tahun-tahun normal, Suhu Muka Laut (SST) di sebelah Utara dan Timur
Laut Australia ≥28°C sedangkan SST di Samudra Pasifik sekitar Amerika
Selatan ±20°C (SST di Pasifik Barat 8° - 10°C lebih hangat dibandingkan
dengan Pasifik Timur).
Pada kondisi netral :
* Angin di wilayah Samudra Pasifik di
sekitar ekuator ( Angin Pasat Timuran) dan air laut di bawahnya,
mengalir dari Timur ke Barat. Arah aliran ini sedikit berbelok ke Utara
pada Bumi Belahan Utara dan ke Selatan pada Bumi Belahan Selatan.
* Daerah yang berpotensi tumbuh awan-awan hujan adalah di Samudra Pasifik Barat, wilayah Indonesia dan Australia Utara
3. Kondisi El Nino
Sebaran awan hujan sangat sedikit di wilayah Indonesia
Pada
tahun El Nino jumlah air laut bersuhu rendah yang mengalir di sepanjang
Pantai Selatan Amerika dan Pasifik Timur berkurang atau bahkan
menghilang sama sekali. Wilayah Pasifik Timur dan Tengah menjadi
sehangat Pasifik Barat.
Ketika terjadi El Nino :
* Angin
Pasat Timuran melemah, artinya angin berbalik arah ke Barat dan
mendorong wilayah potensi hujan ke Barat. Hal ini menyebabkan perubahan
pola cuaca. Daerah potensi hujan meliputi wilayah Perairan Pasifik
Tengah dan Timur dan Amerika Tengah.
Intensitas El Nino
Masing-masing kejadian El Nino adalah unik dalam
hal kekuatannya sebagaimana dampaknya pada pola turunnya hujan maupun
panjang durasinya. Berdasar intensitasnya El Nino dikategorikan sebagai :
* El Nino Lemah (Weak El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di
Pasifik ekuator +0.5º C s/d +1,0º C dan berlangsung minimal selama 3
bulan berturut-turut.
* El Nino sedang (Moderate El Nino), jika
penyimpangan suhu muka laut di Pasifik ekuator +1,1º C s/d 1,5º C dan
berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.
* El Nino
kuat(Strong El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik
ekuator >1,5º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan
berturut-turut.
Sumber : http://one-geo.blogspot.com/2011/02/proses-terjadinya-el-nino.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar